Cara Mendapatkan Air saat Situasi Survival


Dalam situasi survival air merupakan prioritas utama yang harus diperoleh. Manusia bisa bertahan 3 minggu tanpa makan akan tetapi hanya mampu bertahan 3 hari tanpa minum. Ada beberapa cara untuk mendapatkan air di alam bebas. 

Dengan Cara Kondensasi
Salah satu cara untuk mendapatkan air hádala dengan cara kondensasi yang dihasilkan oleh tumbuhan. Hal pertama yang dilakukan adalah mencari ranting pohon yang banyak daunnya (pastikan tidak menggunakan tumbuhan yang mengandung racun). Semakin banyak daunnya akan lebih bagus serta semakin besar tumbuhan/pohonnya semakin baik karena semakin besar juga sistem akarnya yang mengumpulkan air di dalam tanah.
 

Gunakan kantong plastik yang bening karena akan memungkinkan proses fotosintesis tetap berlangsung. Perlu diperhatikan, penempatan kantung plastik haruslah pada bagian pohon yang mendapatkan sinar matahari sepanjang hari.

Masukan ranting penuh daun yang dipilih seluruhnya ke dalam kantung plastik dan sisakan cukup ruang kosong untuk udara dan masukan batu kecil yang bersih di bagian bawah agar membentuk mengerucut ke bawah tempat nanti di mana air terkumpul. Pastikan juga tidak ada duri atau ranting tajam yang membuat bolong kantong plastik tersebut.

Kemudian ikat dengan erat bagian ujung plastik pada dahan/ranting, pastikan tidak ada kebocoran. Uap air hasil fotosintesis yang keluar dari daun tumbuhan akan tertahan atau terkondensasi di bagian dalam kantong plastik yang kemudian mengalir dan terkumpul di bagian bawah plastik yang diberi pemberat batu kecil tadi.

Sebaiknya sebelum membungkus ranting berdaun dengan kantong plastik pastikan terlebih dahulu apakah ada serangga, ulat atau hal-hal yang nantinya akan mengotori air yang terkumpul didalam plastik nantinya.

Jika anda membuka kantong plastik untuk mengambil airnya, maka anda harus mengulang lagi prosesnya dari awal. Jadi salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan air yang ada di dalamnya bisa menggunakan selang kecil namun harus dipastikan untuk menutup selang kecil ini dengan cara mengikatnya sehinga tidak ada kebocoran uap.

Agar proses mendapatkan air ini bisa efektif lakukan di beberapa ranting, sehingga anda bisa mendapatkan air yang cukup.

Dengan Cara mengumpulkan embun
Selain itu air juga bisa diperoleh dari embun yang turun di malam hari. Ada 2 cara yang bisa kita lakukan.

Embun yang turun akan menutupi daun dan rerumputan. Ini bisa dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan air. Cara paling mudah adalah dengan mengikatkan kain katun bersih (baju) yang menyerap air di kaki anda lalu berjalanlah melewati rerumputan yang tertutup embun.


Kemudian air bisa diperoleh dengan cara memeras kain yang sudah basah tadi atau juga bisa dengan cara mengisapnya. Cara ini harus dilakukan pada pagi hari sekali sebelum cahaya matahari keluar dan membuat embun di daun-daun dan rumput jadi menguap.

Cara lainnya adalah dengan memerangkap embun yang turun di malam hari pada wadah plastik.


Caranya harus membuat lubang di tanah dengan kedalaman yang secukupnya dan kemudian tutup dengan lembar plastik. Tempatkan plastik dengan mengendurkannya atau mencekung, beri pemberat di bagian tengah plastik sehingga embunnya bisa mengumpul dan mudah untuk di ambil.

Agar plastiknya tetap pada posisi, tidak berubah karena angin, berilah pemberat di bagian pinggir. Untuk memudahkan mengambil air yang tergenang, gunakan sedotan sehingga anda tidak merusak plastiknya.

Situasi survival bisa terjadi tanpa anda perkirakan sebelumnya. Sebaiknya dalam survival kits anda selalu sertakan item-item yang akan sangat berguna. Seperti teknis yang diterangkan tadi, lembar kantong plastik, selang kecil atau sedotan akan sangat membantu dalam mempermudah anda mendapatkan air.

Yang Harus di Lakukan Jika Tersesat di Gunung


Ambil semua langkah untuk mencegah Anda menjadi tersesat.

Pelajarilah teknis navigasi darat (peta dan kompas). Sebelum anda mendaki gunung, pelajari gunung yang akan didaki baik dari peta dan catatancatatan perjalanan para pendaki yang sudah pernah kesana, agar anda bisa mengenal medan gunung yang akan anda daki, kenali akses masuk dan keluarnya, sungai, gununggunung disekitarnya serta bentukbentukan alam yang ada pada gunung tersebut.

Beritahukan detail rencana perjalanan pendakian anda pada keluarga dan teman. Saat anda mulai mendaki amati topografi dan bentukan alam di sekitar anda (pegunungan, kenali puncakpuncaknya, sungai, dll). Semua itu akan sangat membantu anda dalam bernavigasi dalam keadaan mendesak.

Selalu membawa peta dan kompas saat mendaki gunung. Saat anda tersesat, berhentilah, buka peta anda dan amati sekeliling anda untuk menemukan tandatanda alam yang bisa anda kenali. Sedikit orang yang benarbenartetap tersasar setelah dengan tenang mempelajari peta saat dia merasa kehilangan arah.

Untuk membantu mempermudah orientasi medan, anda mungkin ingin naik keatas punggungan bukit sehingga anda bisa dengan mudah memandang dan mengenali tandatanda alam yang seperti bukit, puncak-puncak, sungai  yang ada pada peta topografi anda. Tapi jangan sampai terlalu jauh melenceng dari rute asal anda, terlebih jika anda tidak memiliki peta. Jika anda telah memberi tahu keluarga atau temanteman pendaki gunung anda rencana rute pendakian anda, maka kedaerah itulah pasti tim SAR akan bergerak mencari Anda.

Jika anda terus tersasar, maka lakukan tahapan dasar dari survival yaitu S.T.O.P. (Stop/berhenti, Think/ berpikir, Observe/mengamati dan Plan/rencana). Cobalah untuk kembali ke lokasi terakhir ada tersasar atau lokasi terakhir yang anda kenali jika masih dalam jarak yang wajar. Putuskan tindakan yang akan dilakukan dan taatilah keputusan itu, yang paling penting adalah, jangan panik. Energi anda akan sangat dibutuhkan nantinya.

Jika Anda tidak dapat menemukan tanda‐tanda alam yang dikenali pada saat kembali ke lokasi awal tersasar, maka diam di sana, jika anda membawa peluit, tiuplah dengan interval waktu, untuk memberikan sinyal atau tanda pada pendaki lain yang mungkin kebetulan berada tidak jauh dari daerah tersebut sehingga bisa membantu Anda kembali ke rute pendakian yang benar.

Memasak di Gunung


Hampir sebagian besar pendaki, terutama pria, pandai memasak. Mulai dari memasak makanan praktis siap saji sampai makanan rumahan yang diolah dengan apik. Bukan ingin bicara gender, tapi pada kenyataannya seperti itulah. Mereka pandai mengatur logistic, menyusun menu hingga mengolah menu.

Bagi kebanyakan pendaki, memasak pada saat pendakian merupakan salah satu kegiatan yang sama menariknya dengan pendakian itu sendiri. Seolah seperti ditantang dimana harus menyiapkan makanan pada saat kondisi tubuh cukup lelah, dingin serta tuntutan akan perbaikan kalori untuk bekal melanjutkan perjalanan.

Sebelum memikirkan makanan apa yang akan dibawa serta bagaimana mengolahnya, hal yang menjadi perhatian adalah lama perjalanan serta karakteristik tempat atau gunung yang akan didaki.

Lama perjalanan akan mempengaruhi jenis makanan yang akan dibawa. Berkenaan dengan kepraktisan mengemas, daya tahan bahan makanan serta kemudahan mengolah. Sedangkan karekteristik lokasi atau gunung yang akan didaki, berkenaan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pendakian itu sendiri, ketersediaan air di jalur pendakian serta tingkat kesulitannya.

Managemen logistik yang baik lebih diutamakan. Setelah menentukan berapa hari perjalanan, berikutnya memilih alat masak, terutama kompor yang akan dibawa. Alat masak yang telah dikenal luas oleh para pendaki, mulai dari yang berbahan bakar paraffin, gas, spirtus hingga multifuel. Kompor tentara dengan bahan bakar paraffin merupakan salah satu kompor yang masih sering dipakai dikalangan pendaki. Mudah dikemas dan cukup praktis masuk kedalam carrier. Namun memiliki aroma yang kurang sedap, tetapi cukup handal untuk dijadikan perlengkapan cadangan. Kompor butterfly dengan bahan bakar gas juga merupakan salah satu kompor yang sama praktisnya saat dikemas dan masuk kedalam carrier. Bahan bakarnya juga banyak tersedia di supermarket-supermarket, dan masih banyak lagi varian kompor-kompor outdoor yang banyak tersedia dengan masing-masing keunggulannya serta kekurangnnya.

Menyusun menu menjadi salah satu kegiatan yang juga mengasikkan, merupakan salah satu seni selain packing perlengkapan pendakian. Sebisa mungkin menu yang disusun bukanlah menu yang membutuhkan waktu lama untuk diolah, bukan pula menu yang kurang kandungan nutrisinya. Variasi menu yang menarik terkadang membuat perjalanan menjadi lebih menarik.

Makanan yang dikonsumsi tidak sekedar kenyang sebaiknya menghindari makanan dengan kadar karbohidrat tinggi seperti nasi. Karena nasi membutuhkan waktu enam jam untuk diolah oleh tubuh menjadi energy. Pilih makanan dengan kadar protein tinggi, seperti roti gandum isi keju atau bisa juga mash potato

Kemaslah bahan makanan sesuai dengan kategorinya. Ada beberapa cara mengemas bahan makanan. Pertama mengemas secara terpisah-pisah sesuai jenisnya misalnya sayuran, bumbu, lauk pauk, buah, minuman. Kedua mengemas berdasarkan jenis masakan, misalnya menu sayuran asam, maka bahan masakan dikemas dalam satu bungkus isinya adalah bahan baku sayur asam berikut bumbunya dan yang cara lainnya yang menurut saya juga praktis adalah mengemas makanan sesuai hari untuk tiga kali makan dalam satu kantong. Cara ini dirasa lebih hemat dan dapat mengontrol logistic lebih baik. Cara-cara tersebut tentunya bukan merupakan cara yang baku, semuanya disesuaikan berdasarkan kebutuhan serta kebiasaan.

Energi Alternatif Pendaki Gunung



SolarRoll adalah lembaran plastic yang fleksibel yang ditanamkan panel surya, produk ini dibuat untuk sebagai chager peralatan elektronik saat jauh berada di alam bebas. Gulungan ini beratnya kurang dari rata-rata berat kompor lapangan, tapi outputnya sampai 14 Watt. Produk ini dikembangkan degan konsep “expedition in mind”, SolarRoll dapat men-cas kamera digital, camcorder, perangkat GPS, telepon satelit dan produk lainnya di daerah paling terpencil di dunia. 
Sel-sel surya amorphous efektif dalam terang sinar matahari juga pada saat hari sedikit berawan Untuk men-setup SolarRoll, Anda hanya perlu membentangkan panel dan menggantungkannya di sebuah ranting pohon, atap tenda atau tempat lain yang disinari matahari langsung. SolarRoll secara otomatis akan mulai menyimpan energi matahari dan mengubahnya menjadi daya listrik. Selama perjalanan di alam bebas, produk ini dapat digulung ke dalam suatu wadah kecil untuk memudahkan dibawa didalam ransel. Dua atau lebih SolarRolls dapat dihubungkan bersamasama jika anda lebih banyak membutuhkan daya, hal ini akan secara eksponensial meningkatkan output dan menciptakan sebuah stasiun pembangkit di alam bebas.

Membuat Jerat


Ada berbagai jenis jerat. Jerat dengan teknis sederhana, seperti jerat dari serat alam dan sebagainya, ada banyak sekali jerat dalam teknis pengetahuan survival. Dewasa ini juga jerat bisa lebih mudah dibuat dengan menggunakan perangkap kawat, Jerat kaki, perangkap kandang dan lain‐lain. Tapi untuk kali ini, mari kita bahas jerat sederhana. Jerat alami sederhana dapat sepenuhnya dibuat dan diatur dengan bahan yang dapat dikumpulkan di lokasi. Anda bahkan dapat menenun dan memintal sendiri tali dari serat kulit kayu. Namun kekurangannya adalah ada banyak kemungkinan kesalahan dengan perangkap bahan alami, jika tidak betul menyiapkan bahan‐bahannya. Jika Anda belum pernah membuat jerat sebelumnya, atau belum pernah beruntung dalam membuat jerat, berikut ada beberapa hal‐hal yang perlu anda perhatikan dalam membuat sebuah jerat atau perangkap:


Saat akan membuat jerat, dalam pikiran anda sudah mengetahui binatang apa yang akan anda jerat. Jangan hanya memasang jerat di mana pun untuk apa pun, alias asal jadi. Tahu kebiasaan binatang yang akan jadi sasaran jerat anda, perburuannya dan umpan apa yang cocok dipakai untuk menjeratnya.  Binatang‐binatang yang memiliki penciuman tajam akan sulit menolak makanan yang memiliki aroma yang tajam, jadi gunakan umpat yang tepat untuk menangkap binatang yang tepat.
Trapping atau jerat adalah permainan angka. Buatlah sebanyak sebisa mungkin jerat/perangkap dan ini akan memiliki kemungkinan keberhasilan yang tinggi juga. Hapus segala bau dan aroma pada tangan dan perlengkapan pembuat jerat anda sebelum membuat sebuah jerat, dan pastikan anda tidak meninggalkan bau bekas anda pada areal jerat anda, binatang mengetahui bau manusia dan sudah pasti akan menghindari jerat yang anda buat. Pastikan bahwa jerat yang dibuat cukup kuat bagi hewan besar yang mungkin saja akan tertangkap.

Jika anda membuat jerat kawat tetap, pastikan bahwa binatang tidak bisa merusaknya atau melepaskan diri dari titik ikatnya, anda benar‐benar harus memastikan jerat tersebut bisa membuat binatang yang terjerat tidak bisa melepaskan diri.

Jika membuat jerat tiang pegas atau jerat yang membuat hewan tangkapan jadi menggantung, pastikan jerat tersebut memiliki kekuatan untuk mengangkat hewan yang cukup gemuk sekalipun dari permukaan tanah, dan aturlah jerat tersebut bisa mengangkat hewan cukup tinggi agar tidak bisa dijangkau oleh hewan predator lainnya, paling tidak lima meter dari permukaan tanah.
Sering melatih diri dalam membuat jerat akan membuat anda jadi terasah dan juga bisa lebih berinovasi dalam membuat sebuah jerat.

Tisp Membeli Tas Ransel


Produsen lebih cenderung untuk mengelompokkan model ransel kepada lima katagori, yaitu: Backpacking dan load carrying, daypack/walkingpack, active mountain sports, technical climbing/ski touring, dan travel. Mulailah dengan memilih ransel yang sesuai dengan jenis kegiatan Anda dan kemudian bandingkan perbedaan model-model yang ada. Untuk jenis ransel yang bagaimanapun sangat perlu bagi Anda untuk mencoba mengepak ransel Anda dengan penuh (fully loaded) jika tidak Anda mungkin akan merasakan kesan yang keliru terhadap tampilannya.


Anda bisa melakukan ini di tokonya, gunakan item yang  cukup berat seperti tali (tapi jangan lupa untuk minta ijin penjaga tokonya). Setelah semua strap dan tali ranselnya terpasang, cobalah berjalan atau goyang-goyangkan dan kemudian tanyakan pada diri anda sendiri beberapa
pertanyaan berikut:

• Apakah straps pundak (shoulder straps) nya menempel pas di pundak Anda tanpa ada ruang kosong atau gaps?
• Apakah ranselnya terasa stabil di punggung Anda atau tidak terasa bergoyang-goyang?
• Apakah bagian bawah ranselnya berada diatas pantat Anda?
• Apakah ransel tersebut mempunyai ventilasi yang baik pada back systemnya untuk memungkinkan clothing system Anda bisa bernafas (breathe)?
• Apakah sling-sling pada ransel mengendor secara perlahan-lahan saat dibebani?

Jika semua pertanyaan itu jawabnya tidak, maka cobalah ransel yang lain, dan anda pasti segera akan merasakan perbedaannya. Saat ini hampir semua produsen ransel terkemungka didunia juga memproduksi ransel yang khusus didisain untuk cocok dengan bentuk tubuh wanita, jadi jangan lupa untuk mengecek hal ini juga (namun sayangnya ransel produksi dalam negri belum ada yang memproduksinya). Bentuk shoulder straps dari ransel untuk wanita ini berbeda dengan yang untuk pria, yaitu lebih mengecil dibagian bawahnya dan lebih melengkung, juga untuk harness dada (chest harnesses) nya juga berbeda. Juga untuk sabuk pinggangnya juga lebih kecil dari pada yang punya pria.

Tips untuk pendaki wanita



  •  Mengetahui medan dan gunung apa yang akan dilakukan, karena setiap gunung memiliki medan yang berbeda, agar kita siap dalam tantangan menuju puncak.

  • Melakukan latihan fisik, untuk menjaga stamina serta daya tahan tubuh, utamanya latihan pernafasan agar dalam pendakian dapat kita lakukan secara stabil.

  • Mengenal dan pengetahui fungsi dari perlengkapan dan peralatan yang akan dibawa waktu pendakian.

  • Memeriksa dan membawa perlengkapan dan peralatan pribadi sesuai kebutuhan dalam perjalanan perorangan dan tim

  • Melakukan tes medis karena di beberapa gunung perlu untuk mengenal kondisi kesehatan kita.

  • Aklimitasi sebelum kita benar benar melakukan pendakian. Karena kita akan menghadapi beragam macam suhu, suhu nol sampai suhu sangat panas. Penting untuk pendaki wanita melakukan aklimitasi.

  • Memiliki kesiapan fisik dan mental untuk melakukan perjalanan sesuai kondisi medan yang akan didaki.

  • Membawa perbekalan makanan secukupnya dalam pendakian menuju puncak.

  • Membawa obatobatan, vitamin dan supplement sesuai kebutuhan.

  • Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dan tidak merusak apapun yang berada di daerah yang kita lalui.

  • Menjaga sopan santun dan selalu berkomunikasi dengan sesama teman seperjalanan maupun orangorang yang kita temui, menghormati adat istiadat setempat di daerah yang akan kita tuju.

  • Jangan sampai lupa untuk mengecek semua peralatan sebelum pendakian dimulai

  • Maksimalkan peralatan pendakian. Jaket, topi, tenda, celana hangat yang aman dipakai, sepatu pendakian, serta berbagai peralatan wanita yang sangat dibutuhkan saat pendakian.

Mendaki gunung bukan hanya sekedar petualangan, namun perpaduan antara olah raga, kesenangan dan seni. Selain menarik, mendaki gunung juga beresiko. Karena pada ketinggian dan kesunyian alam pegunungan, hal-hal tak terduga sangat mungkin terjadi. Walau mendaki
gunung bukanlah aktivitas yang terlalu sulit, namun tidak berarti bisa dianggap enteng, sebagaimana halnya. Maka sangatlah penting diperhatikan tips tersebut diatas. Selamat Mendaki Gunung!

Memilih Lokasi Membuat Bivak


Sebelum Anda dihadapkan pada situasi survival yang mengharuskan anda untuk berimprovisasi membangun tempat perlindungan atau bivak alam di alam bebas, pastikan terlebih dahulu Anda untuk berlatih membangun berbagai jenis bivak alam, sehingga Anda akan siap bila keadaan darurat tersebut muncul dihadapan Anda. Jenis bivak alam yang bisa Anda bangun akan sangat tergantung pada peralatan yang Anda bawa, dan pada medan dan iklim dimana anda berada. Namun, ada pedoman umum yang dapat diterapkan untuk setiap situasi di alam bebas. 

Mengetahui teknik untuk membuat tempat berlindung sederhana dari cuaca dan angin adalah bagian yang penting dari kelangsungan hidup Anda di alam bebas. Membangun bivak alam untuk bertahan hidup adalah prioritas yang mutlak saat Anda menghadapi situasi survival di alam bebas dengan cuaca yang tidak bisa diperkirakan. Sebuah tempat perlindungan yang baik harus mampu melindungi Anda dari cuaca dan cukup nyaman untuk beristirahat dan tidur. Tanpa adanya perlindungan dari cuaca yang dingin dan buruk, kebanyakan orang tidak akan dapat bertahan hidup lama, hanya dalam kurun waktu yang tak lebih dari beberapa jam.


Sebelum memulai membangun sebuah bivak alam perhatikan beberapa hal berikut ini:
• Jika bisa pilihlah permukaan tanah yang kering, serta berdrainase baik dan cukup datar.
• Pilihlah lokasi yang berjarak cukup nyaman untuk lokasi air dan memiliki persediaan kayu bakar.
• Pilihlah lokasi yang memiliki bahan material untuk membangun bivak alam Anda
• Pilihlah lokasi yang memberikan perlindungan terhadap angin kencang.
• Jika situasi anda dalam keadaan tersesat atau hilang dan orang-orang mungkin sedang mencari Anda, pastikan bivak alam yang Anda bangun gampang terlihat dan ditemukan.

Lokasi bivak alam yang tidak cocok:
• Lokasi yang terlalu dekat dengan sumber air, ini mungkin akan membuat Anda menjadi bermasalah dengan serangga yang umumnya banyak terdapat didekat sumber air.
• Dipinggir sungai merupakan ancaman yang konstan untuk keselamatan. Jika hujan lebat di perbukitan dekat hulu sungai, akan dengan mudah menyebabkan terjadinya banjir bandang. Hindari dasar sungai kering.
• Hindari lokasi yang berbatuan longgar, pohon mati atau tumbuhan yang berpotensi jatuh menimpa tempat perlindungan atau bivak Anda.
• Hindari lokasi tanah yang rendah, seperti jurang dan lembah sempit, karena kemungkinan akan lembab dan selain itu daerah ini mengumpulkan udara dingin di malam hari dan akan lebih dingin dari pada punggungan yang lebih tinggi di sekitarnya. Di sisi lain, puncak-puncak gunung juga terbuka terhadap kemungkinan terkena angin karena posisinya lebih tinggi. Daerah terbaik untuk mencari perlindungan adalah diantara kedua posisi tersebut.

Carilah formasi alam yang dapat memberikan tempat berlindung untuk mendirikan bivak. Contohnya termasuk gua, celah-celah batu dan pohon-pohon besar yang menggantung rendah atau sudah rubuh. Tapi terlebih dahulu pastikan tempat-tempat tersebut tidak mendatangkan bahaya kepada Anda, cek terlebih dahulu goa-goa akan kemungkinan dihuni oleh binatang dan pastikan dalam keadaan aman untuk anda tempati. Jika tidak ada pembentukan alami yang tersedia untuk dijadikan tempat berlindung, Anda akan perlu untuk membangunnya sendiri. Bangunlah bivak alam Anda cukup besar untuk mengakomodasi Anda, terutama sekali di daerah pegunungan yang beriklim dingin, jangan terlalu besar karena anda harus menghangatkannya untuk ditempati.

Membuat Bivak



Bivak alam adalah contoh dari sebuah tempat perlindungan untuk bertahan hidup di alam bebas. Sebuah pondok yang terbuat puing-puing dan tumpukan daun-daun kering, cabang-cabang pohon dan apa pun yang ada di sekitar lokasi tersebut. Jika dilakukan dengan benar, maka ada cukup ruang di bawahnya untuk Anda berbaring dengan nyaman dan tentu saja dengan masih bernapas. Perlu waktu sekitar 1-2 jam untuk membangun sebuah bivak alam, jadi jangan menunggu sampai hari gelap untuk mulai membangunnya.

Berikut salah satu contoh berimprovisasi membangun sebuah bivak alam:
• Carilah sebuah batang yang kokoh dan panjang sekitar 1,5 hingga 2 kali tinggi badan Anda. Ini akan menjadi penunjang utama bivak Anda. Pilihan lain adalah untuk mencari pohon tumbang yang sesuai untuk membangun bivak. Carilah
sesuatu yang bisa untuk menahan balok utama bivak dari tanah. Sebuah batu, tunggul, pohon dengan cabang-cabang, atau apapun cukup kuat dapat digunakan untuk menahannya. Tingginya harus sedikit lebih tinggi dari anda saat duduk. Buatlah bivak Anda cukup besar untuk mengakomodasi Anda, terutama di iklim dingin, karena Anda akan harus menghangatkannya dengan panas tubuh anda sendiri.
• Sandarkan kayu kecil pada kedua sisi balok utama anda di sekitar 45 derajat untuk membuat kerangka dari bivak. Letakkan secara berdekatan dan penuhi sekitarnya dengan cabang-cabang yang lebih kecil.
 
 • Tutupi kerangka bivak ini dengan material seperti daundaun kering, pakis kering, cabang-cabang cemara, atau rumput. Gunakan apa pun yang dapat Anda temukan. Setelah cukup semuanya, setidaknya tertutup atasnya, Anda perlu menempatkan lapisan kecil, sebuah ranting kecil di atas bagian luar bivak untuk mencegah semua isolasi anda terbang tertiup angin.
• Tergantung pada seberapa tebal lapisan isolasi bivak Anda, dan material bivak yang digunakan cukup kering, maka bivak tersebut bisa membuat orang kering dan hangat di suhu yang dingin.
• Tempatkan 30 cm lapisan dedaunan di dalam bivak. Cobalah untuk memilih daun-daun kering yang aman sebagai alas tidur Anda. Panas tubuh anda bisa hilang dengan sangat cepat jika tidur di atas tanah.
• Pada pintu masuk bivak, tumpuklah material isolasi yang dapat Anda tarik ulur dari dalam bivak untuk menutup pintu masuk atau buatlah pintu masuknya. Tempatkanlah pintu masuk jauh dari arah datangnya angin. Angin dan hujan yang bertiup langsung ke arah atau ke pintu masuk dari bivak akan menyebabkan bivak kehilangan kehangatannya.
• Anda dapat membuat pintu dengan mengumpulkan rantingranting seukuran jari tangan dan menganyamnya ke dalam pola grid. Buatlah dua grid dan tempatkan dedaunan kering atau rumput kering ditengahnya. Kemudian ikat jadikan satu dan Andapun memiliki pintu yang terisolasi. Dengan memahami dan sering melatih kemampuan Anda, maka dengan sendirinya saat anda berhadapan dengan situasi survival/ darurat Anda akan lebih cepat bereaksi tanpa membuang waktu berharga Anda. Ingat waktu adalah hidup Anda saat Anda berada disituasi yang darurat di alam bebas.

Perlengkapan Esensial di gunung


Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan mengalami tersasar di gunung, atau istilah kerennya situasi survival. Banyak para pendaki gunung, atau day hiker yang mengalami situasi ini tanpa mereka sadari sebelumnya. Bagi pendaki yang selalu penuh persiapan baik mengenai pengetahuan survival maupun perlengkapan survival kits nya akan lebih penuh percaya diri dalam menghadapi situasi survival yang tiba-tiba sudah berada dihadapannya. Survival kits yang dijual dipasaran dewasa ini ada banyak beragam jenis dan penggunaan, MountMag merekomendasi kan 10 perlengkapan esensial yang pelru selalu dimiliki oleh pendaki gunung sebagai tambahan pada survival kits umum yang selama ini selalu ada dalam kantong survival kits Anda.

  1. Handphone
Dengan kemajuan teknologi, banyak HP smartphone yang beredar dengan fitur-fitur menunjang navigasi selain itu jakauan BTS sinyal di Indonesia sudah cukup lumayan bisa menjangkau beberapa pegunungan. Sehingga HP akan sangat membantu pendaki/hiker yang tersasar untuk mengontak temannya dan memberitahukan posisinya. Sehingga SAR bisa bergerak cepat.

  2. Peta 
Peta area lokasi dimana berkegiatan, namun perlu diingat bawalah peta sesuai dengan lokasi Anda, terkadang peta satu gunung terlalu luas, sehingga badan pembuat peta membaginya menjadi beberapa bagian, jadi bawalah peta sesuai lokasi pendakian anda agar efektif penggunaannya.

3. Kompas
Tak pelak lagi merupakan barang wajib yang harus dipunya oleh penggiat alam bebas dan sudah tentu harus mengerti cara menggunakannya

4. P3K kits
Satu set kecil P3K kits akan sangat berguna bagi anda di alam bebas, bawalah obat-obat yang sesuai dengan medan yang akan Anda hadapi dan juga obat untuk penyakit khusus jika Anda memiliki riwayat sebuah penyakit kambuhan misalnya jika berpenyakit asma, maka oksigen kecil inhaler pastinya akan Anda
butuhkan untuk berjaga-jaga, atau obat mag bagi penderita mag.

 5. Senter/headlamp
Senter atau bisa juga headlamp saya masukan kedalam 10 perlengkapan esensial karena perlengkapan ini akan sangat Anda butuhkan saat berada dialam bebas, biarpun Anda dalam perjalanan hiking satu hari pulang pergi ada baiknya senter ataupun headlamp Anda bawa karena Anda tidak akan pernah tahu nasip yang akan membawa Anda, bisa saja Anda tersasar dan melewati malam di tengah hutan, dengan memiliki senter Anda memiliki penerangan yang sudah akan pasti mempengarui juga tingkat rasa percaya diri Anda melewati malam terlebih jika Anda seorang diri. Selalu juga sertakan cadangan battery khusus untuk senter Anda, hindari membawa senter-senter hias seperti yang banyak dijual akhir-akhir ini belilah senter yang memang ditujukan untuk kegiatan pendakian gunung karena memang dirancang tangguh terhadap medan alam bebas.

6. Lighter(korek gas) dan fire starter
Kecil tapi sangat esensial, Anda akan sangat membutuhkannya untuk membuat api. Selalu bawa dua lighter untuk berjaga-jaga. Fire starter juga akan menjadi sangat beguna disaat lighter Anda sudah tidak berfungsi kedua-duanya.
 
 7. Hypothermia blanket
Perlengkapan yang biasanya digunakan untuk menyelamatkan penderita hypothermia ini juga akan sangat bermanfaat disaat darurat, bisa Anda jadikan bivy sack darurat. Bahkan karena terbuat dari aluminium foil dengan sendirinya hyporthemia blanket gunung dimana anda menghadapi situasi survival. ini tahan air dan sangat berguna sebagai tempat perlindungan dari hujan. Selain itu sudah pasti berguna memberikan kehangatan untuk Anda saat melewati malam yang dingin di tengah hutan gunung dimana anda menghadapi situasi survival.


 8. Whistle atau peluit
Terkadang suara teriakan tidak cukup jauh jarak tempuhnya untuk didengar orang, memiliki peluit akan sangat membantu Anda dalam memberikan komunikasi pada rekan Anda saat Anda terpisah dari kelompok atau pun pada tim SAR yang kemungkinan tidak melihat Anda tapi Anda bisa melihat mereka, namun akan lebih baik juga jika Anda menghafal korde dasar morse agar komunikasi permintaan bantuan Anda bisa mudah dimengerti.

 9. Botol Air
Banyak pendaki gunung yang kadang mengabaikan hal ini, padahal botol air (bukan botol air mineral) akan memberikan nilai tambah untuk Anda saat dalam situasi survival, seperti yang diketahui air adalah elemen paling penting dalam survival, orang dewasa bisa bertahan 3 minggu tanpa makanan tapi hanya 3 hari tanpa air. Dengan memiliki botol minum Anda juga seperti memiliki asuransi untuk bertahan hidup, karena Anda mempunyai wadah tempat menyimpan air yang bisa digunakan setiap Anda menemukan sumber-sumber air.

10. Signal Miror
Dewasa ini sudah banyak dijual dipasaran signal mirror yang memang dirancang khusus untuk memberikan signal minta bantuan atau memberitahukan posisi pada helikopter tim SAR yang mungkin tidak melihat Anda dari udara. Keuntungan dari singal mirror ini dibanding kaca biasa adalah ada lubang bidiknya, jadi kita tinggal mengarahkan pada helikopter dan dengan sendirinya titik pantulan dari cahaya matahari akan pas mengenai helikopter tersebut.

Ke 10 perlengkapan esensial tersebut diatas akan sangat berguna saat Anda berada dalam keadaan darurat tersasar di tengah hutan gunung. Ingatlah selalu persiapan yang baik dan perhitungan yang matang dalam perencanaan perjalanan pendakian Anda kadang memberikan keuntungan tambahan disaat situasi darurat tiba-tiba sudah ada didepan Anda.

Berbagai Tips Untuk Pendaki



Bagaimana cara hiking dengan cepat
Untuk meningkatkan jumlah jarak yang bisa ditempuh saat hiking, ada pilihan mempercepat langkah atau mengurangi berat beban. Tapi sebetulnya rahasianya adalah memperbanyak waktu hiking. Caranya antara lain dengan berlatih dulu sebelum hiking. Latihan jogging ringan dapat membantu otot-otot kaki untuk siap berjalan lebih jauh. Kemudian berlatih untuk lebih efisien. Misalnya dengan menyiapkan peralatan dan perbekalan sebaik mungkin sehingga waktu kita di camp tidak terbuang percuma dan dapat segera memulai pendakian. Lalu mulailah mendaki sepagi mungkin dan baru akhiri pendakian setelah mulai malam. Jadi akan lebih banyak jarak yang bisa kita tempuh dalam satu hari.


Bagaimana cara memilih sepatu hiking baru
Pertama, gunakan kaos kaki yang akan kita pakai untuk mendaki. Pakai sepatu, terus coba masukkan jari telunjuk di antara tumit dan bagian belakang sepatu. Kalau jari tidak bisa masuk berarti sepatu itu kurang pas ukurannya dan akibatnya nanti kuku-kuku jari kaki akan sakit karena terdesak oleh bagian depan sepatu. Kemudian ikat tali sepatu dan coba gerak-gerakkan kaki kita. Sepatu yang ukurannya pas akan menjaga gerakan kaki kita dan kaki tidak akan mudah bergeser-geser. Lalu gerak-gerakkan ibu jari kaki. Ibu jari harus bisa bergerak bebas tapi juga tidak terlalu longgar sehingga telapak bisa bergeser-geser ke samping.

Memilih lokasi kemah yang baik
Carilah lahan yang datar, dekat dengan sumber air atau pohon untuk kayu bakar, jangan pilih yang terlalu dekat dengan jalur pendakian agar tidak mengganggu pendaki lain, jangan juga memilih di jalur yang tempat binatang lalu-lalang, sebisa mungkin tidak berkemah di dasar lembah karena biasanya udaranya akan lebih dingin. Jangan juga memilih lokasi yang kemungkinan akan terkena banjir bandang, sambaran petir, longsoran batu dan bahaya lainnya.
 Bagaimana cara memakai trekking pole
Waktu kita pakai, sudut siku kita harus membentuk sudut 90 derajat. Kalau melintasi kawasan yang terbuka atau pantai, gunakan tongkat yang ukurannya lebih panjang. Kalau menghadapi tanjakan, daripada memperpendek ukuran tongkat, lebih baik tetap pakai tongkat yang panjang tapi pegang tongkat di bagian tengahnya.

Memilih Ransel Berdasarkan Panjang Torso


Banyak diantara kita melakukan kesalahan dalam memilih ransel yang cocok untuk badan kita bahkan lebih cenderung memilih berdasarkan kapasitas ransel, bahkan banyak yang senang membawa ransel besar yang belum tentu cocok dengan ukuran tubuhnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ransel yang cocok dengan tubuh kita adalah panjang “Torso” dari tubuh kita, karena ukuran back system dari sebuah ransel (XS, S, M, dan L) di tentukan berdasarkan panjang dari Torso.
Meskipun anda membeli sebuah ransel mahal bermerek sekalipun, namun jika tidak cocok dengan panjang Torso anda maka jangan harap akan nyaman saat memakainya.
 
Menentukan panjang Torso
Hanya karena tinggi anda yang misalnya cukup jangkung bukan berarti lantas anda akan memerlukan  ransel  dengan back system berukuran L. Panjang dari Torso anda lah yang menentukan ukuran ransel yang cocok untuk anda, bukan dari tinggi anda. Berikut adalah cara menentukan dan mengukur panjang dari Torso. Berdiri tegak dengan kaki selebar bahu dan mintalah seorang teman untuk menemukan benjolan tulang yang ada di pangkal leher, di mana garis bahu anda bertemu dengan leher anda. Bagian ini adalah tulang Serviks ke 7 anda (atau C7). Tundukan kepala anda kedepan agar lebih mudah menemukannya.] Gunakanlah meteran, teman anda tersebut harus memulai dari C7 tersebut dan mengukurnya kebawah sepanjang tulang punggung anda.hingga tonjolan dasar dari susunan belakang yang bertemu dengan tulang pinggul anda. Gunakanlah panjang torso yang anda dapat dari hasil pengukuran tadi untuk menemukan ransel yang cocok dengan ukurannya dengan anda. Secara umum produsen ransel memberikan ukuran back system ransel mereka sebagai berikut:

• Back system ukuran XS: dengan panjang torso 35 – 39 cm
• Back system ukuran S: dengan pajang torso 40 – 44 cm
• Back system ukuran M: dengan panjang torso 45 – 49 cm
• Back system ukuran L: dengan panjang torso 50 – 54 cm
Dengan pemilihan ransel yang ukurannya pas dengan torso anda akan membuat ransel tersebut juga akan pas anda kenakan sehingga bisa lebih membuat perjalanan pendakian anda bisa lebih dinikmati.

Manfaat lain dari kantong plastik sampah di gunung


kantong sampah plastik terlihat sepele namun memiliki banyak sekali kegunaan terlebih di saat cuaca hujan dan selain itu bobotnyapun sangat teramat ringan. Ada baiknya anda membawa beberapa kantong sampah sebagai persediaan ekstra. Lalu untuk apa saja kantong sampah itu bisa digunakan selain untuk membungkus sampah? 


Berikut beberapa tips penggunaannya:
•Sebagai tambahan pelindung untuk kantong sleeping bag
•Sebagai pelindung tambahan bagian dalam ransel
•Sebagai rain cover untuk ransel
•Sebagai kantong pelindung ransel saat dalam perjalanan di dalam bagasi bus yang umumnya sering basah oleh hujan.
•Sebagai alas lantai vestibule tenda dan bisa mencegah lumpur dan air dari area tersebut sehingga bisa digunakan untuk ruang penyimpanan peralatan yang bersih.
•Sebagai jas hujan darurat tambahan jika hujan sangat lebat dengan cara membuat tiga lubang untuk kepala dan kedua tangan.
•Sebagai media penyimpanan peralatan dan pakaian yang basah agar tidak membuat peralatan atau pakaian lainnya yang kering.
•Sebagai media pembawa air darurat dari sumber air

Mendaki gunung di bulan Puasa


Ada pertanyaan boleh atau mungkin tidak sih mendaki di bulan Ramadan? Jawabannya boleh-boleh saja karena memang tidak ada larangan. Namun, ada beberapa hal atau tips yang perlu diperhatikan.


1. Membawa perlengkapan sesuai standar minimal pendakian
2. Ultra light hiking adalah yang cocok untuk melakukan aktivitas pendakian ini.
3. Pilihlah gunung yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal atau tempat kita berada saat itu.
4. Pilihlah gunung yang waktu pendakiannya tidak memerlukan waktu lama atau bisa didaki sekitar 1-2 hari saja.
5. Jangan sekali-kali keluar dari jalur pendakian resmi untuk menghindari melencengnya waktu pendakian.
6. Perhatikan cuaca atau musim saat bulan Ramadan tiba. Apakah saat itu musim penghujan atau musim kemarau.
7. Lakukan aktivitas pendakian saat sore hari. Tetapi juga jangan hingga larut malam. Alangkah baiknya jika pendakian maksimal hingga pukul delapan malam. Setelah beristirahat dan makan sahur, pendakian dapat dilanjutkan kembali saat matahari mulai terbit hingga pukul sepuluh atau sebelas siang. Setelah itu Anda dapat memanfaatkan waktu untuk beristirahat hingga sekitar pukul tiga sore untuk kembali melanjutkan pendakian.Jangan banyak melakukan aktivitas yang tidak perlu dan banyak menguras energi saat beristirahat.
8. Membawa makanan yang benar-benar memenuhi kebutuhan gizi dan gula tubuh Anda.
9. Alangkah baiknya jika kondisi fisik saat itu benarbenar sehat dan fit.
10. Selalu memakai topi saat mendaki di pagi dan sore hari untuk mengurangi terkena panas sinar matahari.
11. Jika ada sumber air yang cukup seperti sungai, tidak ada salahnya untuk berendam sesaat untuk sekadar menyegarkan tubuh.
12. Manfaatkan kegiatan pendakian gunung di bulan Ramadan untuk menambah kedekatan kepada Sang Khalik.

Memilih Sepatu Hiking

Kaki bagi pendaki gunung adalah bagian yang paling penting untuk dijaga, agar perjalanan pendakian bisa dilewati dengan nyaman. Dewasa ini banyak para pendaki gunung di Indonesia mengenakan sandal saat mendaki gunung, padahal ini sangat berbahaya karena tidak melindungi kaki. Ada beberapa resiko kecelakaan yang menimpa para pendaki yang mengenakan sandal untuk mendaki seperti:
• Kuku jari atau jempol kaki yang terkelupas terantuk batu
• Jari kaki patah karena kejepit akar atau sela batu
• Luka karena batu atau akar pohon
• Keseleo pada persendian kaki, dan lainnya


Ada beragam alas an para pendaki gunung saat ditanya kenapa meggunakan sandal, yang terbanyak adalah karena pakai sepatu gunung suka lecet, sebenarnya hal itu tidaklah sepenuhnya benar, jika kita memilih sepatu boots hiking dengan benar maka lecet dan hal yang tidak mengenakan tersebut bisa di hindari. Sebelum anda memutuskan membeli sepasang sepatu boots hiking, pikirkan hal-hal dibawah ini terlebih dahulu:
• Sebelum anda mulai membeli sepasang sepatu boot hiking, pikirkanlah baik-baik tentang jenis hiking apa yang akan anda lakukan. Pilihlah sepatu hiking yang dirancang untuk memberikan dukungan dan perlindungan yang anda butuhkan untuk medan yang paling sulit yang akan anda hadapi nantinya.
• Pilihlah sepatu yang dirancang untuk mendukung beban yang akan anda bawa. Semakin berat beban anda, semakin lebih dukungan yang akan anda butuhkan.
• Ingat, bahwa sepatu hiking yang bagus tidaklah harus memiliki bobot yang berat. Bahan material berteknologi tinggi dewasa ini telah menggantikan peran batang logam tradisional dan elemen berat lainnya yang memberikan stabilitas pada sebuah sepatu boot., Sebagai hasilnya, sepatu hiking dewasa ini jauh lebih ringan dan tetap mampu memberikan perlindungan dan dukungan pada kaki.
• Pertimbangkan juga keuntungan dari sepatu yang berbahan kanvas dengan kulit ataupun berbahan kulit seluruhnya. Sepatu yang berbahan kanvas dan kulit lebih ringan tapi lebih mudah rusak juga., tapi sepatu yang berbahan kulit seluruhnya menawarkan perlindungan tambahan dan daya tahan yang kuat di medan yang berat, serta lebih tahan air dan bernafas.
• Dewasa ini Hiking Boots yang memiliki kualitas yang paling bagus termasuk diantaranya yang terbuat dari kain kanvas atau kulit, dibuat dengan lapisan Gore-tex ® yang membuat menahan air tapi mampu membuat  uap lengas kaki keluar. Itu merupakan nilai plus yang nyata saat anda berhadapan dengan genangan air atau aliran air sungai kecil yang harus dilewati 
Setelah anda memutuskan untuk membelinya maka saat memilih sepatu hiking tersebut jangan lupa tips-tips berikut ini:
• Belilah sepatu boots jangan sepatu yang lower cut atau yang model sepatu kets karena jika mengenakan sepatu lower cut persendian engkel anda tidak terjaga dari kemungkinan terkilir atau terluka tergoes batu. Sepatu boots akan melindungi kaki anda dari kemungkinan cedera diatas.
• Belilah sepatu boots hiking satu atau dua nomer diatas nomer kaki normal anda, jika kaki anda nomer 40 belilah nomer 42. Ini berguna untuk mencegah dari lecet dan kuku kaki cedera karena mentok dengan bagian ujung dalam sepatu.
• Cobalah sepasang sepatu tersebut terlebih dahulu, ikat tali sepatunya hingga kesemua lobal talinya, benarkan posisi lidah sepatunya. Sepasang boots yang akan kita kenakan harusnya berasa cocok dan nyaman, jarijari kaki juga bisa di goyang-goyangkan didalamnya.

Hampir semua sepatu boots hiking tidak langsung terasa nyaman saat pertama kali dikenakan seperti halnya sepatu sniker. Namun sepatu boot akan pas melindungi sekitar pergelangan kaki dan punggung kaki.

• Saat mencoba sepatu boots, Cobalah dengan memakainya berjalan menuruni lereng. Kaki anda hendaknya tidak tergeser kedepan atau kuku kaki anda tidak tertumbuk kebagian depan dalam boot. Jika kaki anda bergeser kedepan itu bisa jadi karena sepatu boots nya terlalu lebar, jika bagian belakang tumit anda longgar, itu bisa mungkin karena sepatu boots anda talinya tidak terikat kencang.
• Saat mencoba sepatu boot, pakailah koas kaki yang nantinya akan anda pakai saat mendaki. Kami menyarankan untuk menggunakan dua lapis kaos kaki. Yang lapisan pertama berupa kaos kaki polyester tipis yang bisa membuang kelembaban, serta sepasang kaos kaki wool tebal untuk bagian luarnya. Dewasa ini ada juga kaos kaki sintetis yang memang didisain untuk setiap jenis kegiatan mendaki gunung dan hiking.
• Setelah anda membeli sepasang sepatu boots, lemaskanlah sepatu tersebut secara perlahan dengan cara mengenakannya untuk perjalanan hiking yang pendek, atau kenakan untuk berjalan-jalan disekitar blok tempat kediaman anda paling tidak 30 menit setiap harinya. Terlebih bagian sepatu yang terbuat dari kulit, akan butuh waktu untuk jadi lemas.Jadi pakailah biasakan kaki anda terlebih duhulu dan juga agar kulitnya menjadi lebih lemas.

Dengan menerapkan tips-tips diatas kemungkinan sepatu boots hiking anda akan menyakiti kaki anda akan sangat kecil. Jadi mari kenakan seaptu saat anda mendaki gunung, tinggal kan sandal, karena sandal bukanlah perlengkapan standar untuk di pakai mendai gunung.